Kau menjadi awan,
Tatkala hujan lara membasahi diri,
Kau usungi pergi,
Kau menjadi pepohon rimbun,
Terus teguh berdiri,
Melindungi tubuhku kepanasan sepi yang menggigit,
Kau menjadi gelora,
Yang datang membebaskan diriku,
Dari lautan kesesatan asmara,
Kau menjadi keriuhan siang,
Datang menemani malam diamku,
Yang ditakuti oleh kepekatan gelap malam kalut,
Kau menjadi pelindungku,
Tatkala diri dimomok,
Seribu gangguan dalam kebahagiaan,
Kau menjadi cermin diri,
Tatkala diri sendiri hilang dalam pedoman,
Menyuluh cahaya cermin kebenaran,
Kau menjadi kekasih,
Tatkala manusia itu mula mengenali,
Apa ertinya cinta,
Kau menjadi peneman,
Sewaktu diri gagah mengharungi hidup,
Menembusi kehidupan yang serba kekacauan,
Kau menjadi segalanya,
Kini kau menjadi aku,
Dan aku menjadi engkau,
Kau menjadi sebahagian,
Daripada apa yang dipanggil kasih,
Dan setingginya kasih hanya kepadamu...
-18 Oktober 2003, 22:03-
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment