Wednesday, 24 May 2006

Pagar Zenith..

Rantaikan kesepianku,
Agar dapat sebatilah ia,
Dengan pepohon keriuhan,
Dan semalaman yang berteman,
Kan bergema di halaman persoalan,

Esok dan kelmarin,
Jenazah masa yang telah ditelan,
Oleh mulut-mulut waktu terhad,
Betapa detik demi detik tiada bernadi,

Luasnya dataran hidup ini,
Hanya satu kiasan perasaan nan sempit,
Angin kekalutan yang kemas bersembunyi,
Di sebalik perjalanan warasku,

Aku merasakan ketakutan,
Untuk merasai takut,
Mungkin bara keberanianku,
Langsung terus tersekat-sekat,

Siapkan segara busar-busarmu,
Biarkan ku jadi pelepasnya,
Dan lepaskan terus ku ke kelodan,
Nanti senang jalanku ke zenith,

Apakah yang bersembunyi,
Di belakang gunung harapanku?
Perlukah aku menembusinya,
Atau harusku biar terus di situ?

- Dinyanyikan pada malam orientasi Sijil Seni Kreatif 1998/1999-

No comments:

SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU

                                                                                Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...