Maafkanku,
Andai aku bisa terselongkar,
Mimpi-mimpi yang tiada tersusun,
Kerna kecamukannya belum terjawab,
Dan aku masih mengigau,
Walau malam telah tidur dibuai waktu,
Atas rasa didusta,
Sangkaan gelap itu adalah layar untuk bermimpi,
Walau kegelapan itu sebenarnya terowong alpaku,
Dan sesat itu adalah panduanku,
Biarpun telah beribu tahun ku berjaga,
Aku menyusun kegelisahanku,
Di celahan pepohon keriangan,
Kalaulah bisa aku menyembunyikan,.
Kepiluan yang menyeramkan,
Kelicikan kewarasanku,
Bisa masih menyesatkanku,
Dan kerna rasa inilah,
Perasaan yang melalaikan,
Hampir-hampir menjadi jambatan,
Yang bisa menyambung semula,
Mimpi-mimpi yang terputus,
Menggerakkanku dari tidur yang berjaga,
Tidurku ini,
Bukanlah keletihan,
Tidur ini hanyalah satu,
Tidur yang tiada bermimpi..
- April 1997 -
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment