Dari kelembutan,
Dan dari keaslian tari bicara,
Aku mencari aku di dalamnya,
Adakah?
Mungkinkah aku sendiri yang terkeluar,
Dari kemerduan bumi bahasaku sendiri?
Semalam aku telah tersesat,
Dan esok telah menyesatkanku lagi,
Dan masa lalu telah menyesatkan lagi,
Keaslian peribumi yang merekah,
Aku menangis sedang jiwa tertawa riang,
Minta dibebaskan dari dalam diri,
Berlantaikan kemerduan,
Dan beralaskan kelembutan,
Laguku dan bahasaku berlari selari,
Di dalam tubuh MELayuKU!
Semakin dalam aku menelus ke dalam,
Pintu kealpaan yang sangkaku tertutup,
Mematikan aku terus di dalamnya,
Terus kegelapan mengandungkan aku,
Di dalam perut bumi yang tidakku pasti,
Masih MeLAYUkahku?
Seandainya ku terus MeLAYU?
Andai dapat kau lihat diriku mencari diri sendiri,
Kau andaikan sahaja andaian itu,
Seolah kita telah disemadikan,
Dalam taman kejiwaan,
Agar kau kan lebih mengerti,
Dan akan terus memahami,
Aku semakin tenggelam dalam kelemasan,
Walau nadi budayaku sejahtera,
Si tua berdiri di hujung zenith,
Dia tersenyum puas,
Pabila ku telah kembali,
Dan kembalilah aku pada kekusutan...
Disampaikan pada Malam Apresiasi Bahasa, USM anjuran
Desasiswa Cahaya Permai, 1998 -
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment