Bumi,
Mungkin ada benarnya,
Pabila terngiang di bibir akalku orang membisikkan,
Engkau telah lama memendam amarahmu,
Air,
Terfikir jua aku di rahang kebijaksanaanku,
Mungkin engkau jua turut memarahi,
Dan mendendami padaku,
Airmata bumi ini berharga bagi mereka yang mengerti,
Tanah,
Engkau pun mungkin turut marah,
Pabila jasadmu dihenyak ganas dan tidak menjadi kehairanan
Seandai kemarahan darimu turut ada,
Bumi pernah kau terfikir sejenak,
Bukanlah kesalahan ini kesalahan yang tersengaja,
Malah tidak secara sedar ku menyedari,
Batasan had dan kehidupan ini telah ku langgar,
Maafkan aku,
Air kau tidak ku persalahkan,
Ditakdirkan seruan kemarahan itu,
Terusik jua di dalam benakmu,
Namun tidak sengaja ku kotori wajahmu,
Maafkan aku,
Tanah wajahmu yang ceria seceria langit,
Tidak ku gusar seandai terpercik kemarahan itu kepadamu,
Seperti makhluk Tuhan yang lain,
Kau turut punyai perasaan lantas amarah menjadi kemuncak,
Maafkan aku,
Maafkan aku atas segala kesialan,
Maafkan aku atas segala kecurangan,
Maafkan aku atas setiap nestapa,
Maafkan aku kerna Tsunami,
Maafkan aku…
18/01/05 – Shah Alam
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment