Oleh - Hesmel Faznee Faisal
Pisang..
Aku dulu dipanggil rakanku pisang,
Tapi aku tidaklah selembik pisang,
Kecuali ada tangan halus yang melenyekku,
Menjadikan aku persis cucur kodok..(Konon!)
Tapi aku tidaklah selembik pisang,
Kecuali ada tangan halus yang melenyekku,
Menjadikan aku persis cucur kodok..(Konon!)
Pisang,
Siapa bisa menyangka kau punyai pulau,
Dan ketakutan pada haiwan itu,
Menjadikan kita negara tak berdaulat (Konon!)
Bisa menjadikan kita pahlawan pre testis,
Pisang,
Apakah nasibmu,
Bisa menjadi seperti seketul batu?
Atau apakah nasibmu bagus dan terjunjung,
Seperti namamu, emas?
Pisang,
Sejak bilakah terdirinya nesan haram?
Di atas dada wajahmu,
Dan mungkin nesan haram ini bisa bertutur,
Menyatakan sekali lagi fakta yang haram?
Dan mungkin nesan haram ini bisa bertutur,
Menyatakan sekali lagi fakta yang haram?
Pisang,
Andai nesan haram itu,
Bertutur dan mengatakan dia hak mutlakmu,
Maka nyatalah kita pahlawan pre testis,
Dan selayaknya, beransurlah, pergilah, jalanLAH!
26 Mei 2008
Kuala Lumpur
2 comments:
Pulau pisang nie tempat mainan aku masa aku kecik dulu...
Pusing-pusing kat Pulau
Pulau nie pun ade 3 atau 4 pulau kelilingnya..
Pulau Sauh, Pulau Tunda dan Pulau tengah... ade banyak pokok pelam kat sana dan tempatnya memang cantik... tapi menyeramkan sikitla.. maklumla tak de orang kat sana...
Nice puisi.. and thanks for "Bukalah Hatimu" ..my favourite tu...
Mereka bawa perang di kaca TV
Secara 'live' melalui satelit
Yang untung broker teknologi
Yang kita hanya dapat kemeja-T
Post a Comment