(MAQAH!) NI
Ratib! Ratib lagi,
Katakan sampai habis,
Muntahir marah yang ekstrinsik,
Siramkan kesaktian yang terhimpun,
Dan lepaskan pabila kau membenci,
Yang dulu hanyalah satu dendam,
Aku terlihat kau,
Di balik pintu kemarahanmu,
Pilu dan menangis,
Lepaskan segalanya,
Nah bukankah kau sejahtera?
Dan bukankah terlerai sudah dendammu itu?
Usah dibungkus kedukaan lampau,
Kelak menjadi santapan dendam,
Aku pernah merasainya,
Jadilah masa memanah ke puncak kepahitan,
Apa pengertian ini?!
Apa yang kau cari?
Jerit! Maqah!
Katakan, layakkah?Diikuti didaktiknya?
Masa demi masa,
Bersarang setia dalam raksa takdir,
Mengutip satu demi satu peristawa yang terbuku,
Untukmu kebencian,
Ku layarkan kasih gusarku,
Moga kau dilapisi sinar kaca pilu,
Katakan pada akhir jeritanmu,
Aku sebenarnya dalam kebencian!
Dan jasadku dilingkari bisikan keliru!
- Dibaca pada majlis minggu Bahasa dan Budaya, USM 1998 -
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment