Ku bukakan rahang kesepianku,
Agar dapat ku koyakkan cebisan laraku,
Moga dapatlah ku keluar,
Dari terowong siumanku,
Beribu tahun dan masa,
Tertanggal satu demi satu,
Angan-angan ini masih berhutang,
Dengan hukum alam,
Dan takdir itu telah dinyatakan,
Aku telah terhutang,
Pada kewarasan,
Kerna cinta yang tak muncul,
Cintamu itu mutiara,
Mutiaramu itu permata,
Permatamu itu syurga,
Syurgamu itu neraka,
Atau mungkin terlalu mudah untuk terserap,
Dan mungkin jua benarkan cinta itu,
Menusuk masuk terus ke dalam,
Memamah sarangan hiba hatiku,
Dapatkah kau merasakan,
Debaran yang telah tersentak,
Dan hampir pasti nafasku terhenti,
Pabila kau muncul di tamanku,
Namun masih lagi sempat kau memanggil,
Lantas terus meninggalkan laramu disitu,
Dan kian menimbunkan lagi,
Lara-laraku di sini,
Aku terkeluar dari putaran kenyataan,
Aku tersasar dari angin waktu,
Hampir membunuh rasa nyataku,
Semuanya kerana perasaan cintamu,
Dan kini telah yakin ku rasakan,
Biarpun bertahun terus kau nyatakan,
Aku tetap teguh disini,
Walaupun tubuh melayang..
-1998-
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment