Sempena kematian rembulan,
Ingin benar ku susuri perkabungannya,
Dan mencari jalan kalau ada serpihan cahaya,
Buat menyuluh kekalutan yang menebal,
Demi,
Takku lepaskan lagi (Jer Maintendrai)
Setahun bertahun dialpakan,
Dapatlah jua akhirnya mengenggam gelap ketakutan,
Dan menghembusi kesaktian titisan hujan,
Yang berjaya melenyapkan pahlawan senja,
Bagai menzahirkan bebayang yang telah mati,
Akhirnya bisa ku tundukkan kegelisahan,
Cahaya semakin kelam buat diriku,
Daifnya roh didermakan nafas yang berjasad,
Kekalutan yang tenang,
Satu sandiwara berpanjangan,
Tarian siang,
Menjadi petunjuk nada-nada yang menyimpang,
Untuk kembali semula kepada asalnya,
Dan terus membawaku ke jalan benar,
Bukankah titisan gerimis,
Membunuh kepanasan yang kalut?
Dan sibuk menerbangkan,
Aku yang memeluk erat diriku sendiri..
-10.50 malam, Selasa, 13/7/99-
This blog was designed and created to cater Hesmel Faznee Faisal a.k.a The Eugenist a.k.a Aqalkalayuda's personal thoughts and opinions. He has mentioned on numerous times that all writings in this blog are strictly based on his personal Point Of View; thus he'll refused to beg nor seek for forgiveness from anyone, for as long as the things mentioned in this self proclaimed blog are not purposely related nor have any ill feelings towards anyone or anything.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
SENI BAHASA DAN SENI RUPA DALAM CERMINAN AKAL BUDI MELAYU
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
-
Oleh – Hesmel Faznee Faisal Apa ada pada nama? Secara peribadi, bagi penulis ada banyak sebab untuk mengatakan ianya penting dan ...
-
Oleh - Hesmel Faznee Faisal Allahyarham Pendeta Za’ba (1985-...
No comments:
Post a Comment